Selasa, 05 Agustus 2014

Musyawarah Gugusdepan

Musyawarah Gugusdepan


Musyawarah Gugusdepan disingkat Mugus adalah pemegang kekuasaan tertinggi di setiap Gugusdepan Gerakan Pramuka.

Ketentuan Mugus
1.  Mugus diadakan setiap 3 tahun sekali.
2.  Diantara dua waktu Mugus jika ada hal-hal yang bersifat mendesak dan luar biasa dapat diadakan Mugus Luar Biasa.
3.  Mugus dan Mugus Luar Biasa dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah utusan.
4.  Yang berhak hadir dalam Mugus terdiri atas:
a) Ketua Gudep.
b) Para Pembina Satuan.
c) Para Pembantu Pembina Satuan.
d) Perwakilan Majelis Pembimbing Gudep.
e) Perwakilan Dewan Penegak.
f) Perwakilan Dewan Pandega.
5.  Pada Mugus dan Mugus Luar Biasa setiap peserta yang hadir berhak satu suara.
6.  Penyampaian usul dan materi Mugus dan Mugus Luar Biasa:
Materi atau bahan tertulis Mugus disiapkan oleh Ketua Gudep selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum waktu pelaksanaan Mugus dan disampaikan kepada semua peserta yang berhak hadir dalam Mugus.
7.  Keputusan Mugus dan Mugus Luar Biasa tidak boleh bertentangan dengan AD dan ART Gerakan Pramuka, Keputusan Munas, Musda, Mucab, Musran, dan Keputusan Kwarnas, Kwarda, Kwarcab dan Kwarran.
8.  Pimpinan Mugus adalah Presidium yang dipilih oleh Mugus yang jumlahnya gasal.
9.  Sampai dengan serah terima jabatan Ketua Gudep, Ketua Gudep lama berstatus demisioner

Persiapan Mugus
Langkah-langkah persiapan Mugus adalah sebagai berikut:
1. Menyusun laporan pertanggungjawaban Gudep sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Menyampaikan bahan tertulis Mugus termasuk visi dan misi Gudep yang akan dicapai selama 3 tahun.
3. Menyusun rencana kerja untuk mencapai visi dan misi.
4. Menyampaikan nama-nama calon yang akan ikut dalam pemilihan Ketua Gudep.
5. Menghimpun usul-usul dan saran dari peserta

Acara Mugus 
1. Acara Pokok Mugus adalah:
a) Laporan pertanggungjawaban Ketua Gudep selama masa baktinya, termasuk pertanggungjawaban keuangan.
b) Menetapkan rencana kerja gudep termasuk visi dan misi. untuk masa bakti berikutnya.
c) Memilih Ketua Gudep untuk masa bakti berikutnya.
d) Pelantikan Ketua Gudep terpilih oleh Ketua Presidium Mugus.
2. Acara laporan pertanggungjawaban Gudep termasuk laporan pertanggungjawaban keuangan harus diselesaikan sebelum acara yang lain.
3. Laporan pertanggungjawaban keuangan Gudep selama masa baktinya yang dibuat oleh Ketua Gudep dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan, sebelum diajukan pada Mugus diteliti dan disyahkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Gudep (BPKG).

Tatacara Pemilihan Ketua Gudep     
1. Penetapan Calon
a) Selambat-lambatnya 3 minggu sebelum Mugus, Ketua Gudep sudah menyampaikan nama-nama yang akan mencalonkan diri sebagai Ketua Gudep dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan kepada semua yang berhak hadir dalam Mugus.
b) Yang berhak menjadi calon Ketua Gudep adalah:
(1) Para Pembina satuan di gudep tersebut.
(2) Para Pembantu Pembina di gudep tersebut.
(3) Ketua Gudep yang akan berakhir masa baktinya.
c) Yang berhak menjadi calon Anggota BPKG adalah:
(1) Anggota Mabigus
(2) Pembina dan Pembantu Pembina Satuan
2. Pemilihan dan Pengambilan Keputusan dalam Mugus
a) Mufakat
Keputusan Mugus diupayakan dengan sungguh-sungguh berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
b) Pemungutan suara
Jika tidak dicapai mufakat, Mugus mengambil keputusan dengan pemungutan suara yang caranya sebagai berikut:
(1) Lisan, pemilih menyebut nama calon.
(2) Tertulis dan rahasia, pemilih menuliskan nama calon di kertas pemungutan suara, lalu dilipat sehingga tulisan nama tidak terlihat siapapun atau rahasia.
(3) Keputusan syah apabila calon memperoleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.
c) Pelantikan
Pelantikan dilaksanakan segera setelah terpilih Ketua Gudep oleh Ketua Presidium.

Bikin Naskah Urutan Upcara. Renungan

Bikin Naskah Urutan Upc. Renungan


Contoh format pada Upacara Ulang Janji, yang disusun menjadi suatu rangkaian naskah sesuai urutan upacara.
NASKAH PELAKSANAAN RENUNGAN ULANG JANJI PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA
Pukul 19.15 WIB )
Peserta sudah berkumpul ditempat yang telah ditentukan.
( Pukul 19.45 WIB )
Terdengar alunan sangkala pertanda panggilan bagi peserta Renungan untuk menuju tempat upacara dan satu persatu menempatkan diri membentuk lingkaran persaudaraan, dengan pusat pandangan obor / pelita lambing semangat menyala dalam mencapai cita-cita mulia.
( Pukul 20.00 WIB )
Menjelang fajar, Hari Pramuka, Tahun 2006, acara Peringatan hari Pramuka, dilaksanakan pada malam yang tenang ini, kita semua, para anggota Pramuka dewasa Gerakan Pramuka, berkumpul disini, untuk merenungkan, hasil – hasil karya, yang telah berlalu, dengan segala keberhasilan dan kekurangannya.
Marilah, kita mulai-pertemuan ini, dengan saling memberikan hormat, sebagai tanda persaudaraan kita, serta, untuk meningkatkan penghayatan, dan Pengamalan Pancasila.
Pemimpin Upacara : HORMAT………….GRAK …….TEGAK ………..GRAK.

Kiranya Kakak …….…………( sebut nama pembina upacara ) selaku pembina upacara berkenan menempatkan diri.
Dengarkan, apa yang tersirat dalam Dasa Darma Pramuka.
Kita tanamkan dihati kita, kita hayati, dan kita amalkan, dengan sepenuh usaha.
Kita nyalakan, api semangat, Dasa Darma.
10 (sepuluh) pembawa obor dengan langkah yang mantap maju ketengah satu per satu menyalakan obor yang diambil dari pelita yang menyala di pusat arena.
Berurutan Dasa Darma diucapkan, disertai nyala obor dalam sikap sempurna yang menerangi segenap peserta upacara.
Setelah Dasa Darma ke-10 diucapkan, petugas lagu mengumandangkan kalimat terakhir dari lagu Satya Darma Pramuka ………." KAMI JADI PANDUMU"…….. (kemudian diikuti oleh semua peserta renungan)
Sang Merah Putih, lambang kebanggaan bangsa Indonesia, mencerminkan keberanian karena membela yang benar, akan menjadi saksi, apa yang kita renungkan.

( Bendera Merah Putih memasuki arena upacara dan menemparkan diri di tengah arena dengan mengambil posisi sebelah kanan depan Pembina Upacara ).
Bersamaan dengan masuknya Sang Merah Putih, pemimpin upacara memberikan aba – aba : ” KEPADA SANG MERAH PUTIH, HORMAT…..GRAK ” TEGAK…..GRAK.

Marilah, kita merenungkan perjalanan kita, mengabdikan diri kepada Nusa dan Bangsa, melalui wadah Pendidikan Kepanduan Nasional Gerakan Pramuka, Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana, yang pada tahun ini, tepatnya, tanggal 14 Agustus.200...., telah berjalan selama, ........tahun.

Pembaca Renungan oleh Petugas, pelan dan khidmad.
Selanjutnya Kakak …….…………( sebut nama pembina upacara ) selaku pembina upacara mengantarkan kita semua untuk Ulang Janji sebagai bhakti kepada Nusa dan Bangsa tercinta dan juga sebagai tekat penerus cita – cita Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya Pahlawan Pendidikan Kepramukaan.
Pembina Upacara mengajak peserta untuk Ulang Janji, para peserta upacara memegang ujung setangan leher Merah Putih dan menempelkannya pada dada sebelah kiri, tangan kanan memberikan hormat.
Setelah Ulang Janji Petugas lagu mengumandangkan kalimat terakhir lagu Bagimu Negeri ” BAGIMU NEGRI ……… JIWA RAGA KAMI ……..”

Cukuplah sudah Sang Merah Putih menjadi saksi dan kini berkenan untuk disimpan kembali.

Sang Merah Putih berjalan keluar dari lingkaran dan pemimpin upacara memberikan aba – aba : ” KEPADA SANG MERAH UTIH, HORMAT…..GRAK ” TEGAK…..GRAK.

Satya Darma Peamuka telah kita Ikrarkan bersama, kita masing-masing
telah menjanjikan diri untuk menghayati, melaksanakan dan mengamalkan.
Namun….. kita perlu menundukkan kepala, memohon rahmat, karunia dan bimbingan-Nya agar apa yang telah kita Ikrarkan itu dapat terlaksana dengan baik, sebagai taqwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sidamping itu kita do’akan pula bersama agar arwah Pahlawan termasuk arwah Pahlawan Pramuka, dapat diterima disisi –Nya sesuai dengan amal bhakti yang telah diperbuat dalam masa hidupnya.
Pembawa do’a maju satu langkah, dan membacakan Do,a.
Semua peserta renungan dengan khidmad membacakan do’a menurut agama dan keyakinannya masing-masing.
Rasa syukur kita penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Petugas lagu mengumandangkan kalimat terakhit lagu Syukur ” SYUKUR AKU SEMBAHKAN KEHADIRATMU TUHAN ……… Kemudian diikuti oleh peserta renungan.
Akhirnya …….Selamat, Selamat, Selamat memperingati Hari Pramuka Tahun .........., dan Semoga Tuhan Yang Maha Agung senantiasa memberikan ridho dan bimbingan kepada seluruh Warga Gerakan Pramuka dalam usahanya memberikan setitik bhakti mengabdi Ibu Pertiwi.
Kemudian sebagai penutup acara marilah kita saling memberikan hormat, dan setelah itu saling berjabatan tangan sebagai tanda keakraban persaudaraan diantara kita.
Pemimpin Upacara : ” HORMAT………….GRAK …….TEGAK …….GRAK ”
Kiranya Kakak …………………..selaku Pembina Upacara berkenan kembali ketempat semula.
( acara selesai )
Kepada para Tamu, Hadirin dan peserta Upacara, kami sampaikan ucapan terima kasih.
Selanjutnya kepada Kakak-kakak berkenan menempatkan diri untuk saling berjabatan tangan.

SELAMAT MEMANDU DAN DIRGAHAYU GERAKAN PRAMUKA INDONESIA

Catatan :
Para Pembina/ Pandega/ Penegak dapat menyusun naskah semacam ini, yang menarik  dalam upacara renungan ini berbeda dengan pada upacara pada umumnya. Begitulah ciri khas Pramuka.
Teks yang di tercetak miring/ biru adalah naskah yang dibacakan oleh pembawa acara ( Bisa 2 orang )

Bikin Teks-Naskah Ulang Janji

Bikin Teks-Naskah Ulang Janji



Menjelang Hari Pramuka, Warga Gerakan Pramuka tentunya akan melaksanakan kegiatan Renungan. Dalam Acara Renungan dilakukan Ulang Janji dengan mengucapkan Tri Satya, berikut sekedar ini contoh naskah Ulang janji yang dibacakan oleh pembina upacara untuk diikuti oleh peserta upacara renungan.

NASKAH ULANG JANJI

PERINGATAN HARI PRAMUKA KE – … TAHUN ……

KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA ………….

Adik – adik dan Kakak – kakak warga Gerakan Pramuka yang berbahagia.
Pada malam yang berbahagia ini, marilah kita bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semuanya.

SAUDARA …………..
Setelah kita renungkan bersama akan perjalanan perjuangan dan pengabdian kita, maka pada kesempatan yang baik ini marilah kita semua sebagai Pandu Indonesia membulatkan tekad, mengorbankan semangat untuk meneruskan perjuangan dan pengabdian itu demi tercapainya tujuan bangsa, yakni masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Sebelum itu marilah kita tundukkan kepala, mohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar apa yang telah kita Satya-kan mendapat Ridho dan bimbingan-Nya.
Berdo’a dipersilahkan …………………………………..
Amin.

                    Adik – adik dan Kakak – kakak sekalian,
Marilah kita pegang Sang Merah Putih yang ada di pundak kita, dengan maksud agar selama jantung kita masih berdetak, kita akan selalu ingat, bahwa dipundak kita, dipercayakan tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan janji Pramuka Indonesia, Tri Satya.
Tirukanlah :

                                                                  TRI SATYA

DEMI KEHORMATANKU AKU BERJANJI AKAN BERSUNGGUH – SUNGGUH  :
·         MENJALANKAN KEWAJIBANKU TERHADAP TUHAN, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENGAMALKAN PANCASILA.
·      MENOLONG SASAMA HIDUP, DAN IKUT SERTA MEMBANGUN MASYARAKAT.
·         MENEPATI DASA DARMA.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan dan karunia-Nya kepada setiap Warga Gerakan Pramuka Indonesia.

Pembina Upacara,

……………………

Arti Kiasan Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka

Arti Kiasan Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka


Arti kiasan Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka. Sebelum kita mempelajari arti kiasan yang terkandung dalam Tanda Pelantikan Pramuka kita pelajari dulu apa dan bagaimana tanda pelantikan tersebut, kapan diberikan 

kepada anggota pramuka, serta bagaimana cara mengenakan dan memasangnya di pakaian seragam pramuka.

Tanda Pelantikan Pramuka adalah salah satu dari Tanda Umum Gerakan Pramuka sehingga sekaligus menjadi bagian dari sistem Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka. Tanda Pelantikan disematkan kepada seseorang saat pertama kali dilantik menjadi anggota pramuka dan dikenakan pada seragam pramukanya seumur hidup. Sehingga penyematan tanda pelantikan hanya dilakukan satu kali yaitu saat seseorang tersebut untuk pertama kalinya dilantik menjadi seorang pramuka.

Seumpama seorang pramuka siaga setelah berpindah golongan, kemudian menjadi tamu penggalang hingga akhirnya dilantik menjadi penggalang tidak perlu dilakukan penyematan tanda pelantikan kembali. Berbeda seumpama calon penggalang tersebut sebelumnya belum pernah menjadi pramuka siaga dan baru menjadi anggota pramuka saat usia penggalang tersebut maka akan dilakukan penyematan tanda pelantikan. Pun sama halnya bagi anggota pramuka penegak. Jika seorang calon penegak sebelumnya belum menjadi anggota penggalang ataupun siaga maka akan dilakukan penyematan tanda pelantikan. Namun jika sebelumnya, calon penegak tersebut telah menjadi pramuka penggalang maka tidak perlu dilakukan penyematan tanda pelantikan.
Yang dimaksud sebagai pelantikan di sini adalah pelantikan seseorang menjadi anggota pramuka dan bukan pelantikan kecakapan umum (SKU). Sehingga tanda pelantikan ini pun berbeda dengan tanda kecakapan umum yang dikenakan di lengan baju sebelah kiri (pramuka siaga dan penggalang) atau  di lidah baju (pundak) bagi pramuka penegak dan pandega.

Bentuk dan Pemasangan Tanda Pelantikan

Tanda pelantikan terdiri atas dua macam yaitu tanda pelantikan untuk anggota pramuka putri dan tanda pelantikan untuk anggota putra. Keduanya mempunyai gambar dan warna yang sama namun berbeda bentuknya dan tempat pemasangannya pada pakaian seragam pramuka. Tanda pelantikan dibuat dari kain yang untuk pramuka putri berbentuk lingkaran sedangkan untuk anggota pramuka putra memiliki bentuk jajar genjang. Pada tanda pelantikan tersebut terdapat gambar tunas kelapa (lambang Gerakan Pramuka), padi dan kapas, bintang, lingkaran (roda) bergigi sepuluh, tulisan Gerakan Pramuka, serta titik sebanyak lima buah. Warna dasar tanda pelantikan adalah coklat tua. 

Bentuk tanda pelantikan selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Tanda Pelantikan Pramuka


Pemasangan tanda pelantikan tersebut berbeda antara anggota pramuka putra dengan anggota putri. Pada anggota pramuka putri, tanda pelantikan dipasang di kerah baju seragam pramuka sebelah kiri. Sedangkan pada anggota pramuka putra, tanda pelantikan dipasang pada saku baju pramuka sebelah kiri.

Arti Kiasan Tanda Pelantikan

Sebagaimana tanda-tanda pengenal lainnya dalam Gerakan Pramuka, tanda pelantikan memiliki arti kiasan. Hal ini mengingat fungsi tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka yang salah satunya adalah sebagai alat pendidikan.

Arti kiasan yang dimiliki oleh tanda pelantikan Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:
  1. Warna Coklat melambangkan warna tanah sebagai sumber kehidupan;
  2. Warna Kuning melambangkan kekuatan dan keagungan;
  3. Gambar Padi dan Kapas melambangkan kesuburan dan kemakmuran bangsa Indonesia di mana padi melambangkan sumber pangan dan kapas melambangkan sumber pakaian;
  4. Roda (lingkaran) bergigi sepuluh melambangkan Dasadarma;
  5. Tunas kelapa melambangkan lambang Gerakan Pramuka dengan segala arti kiasan yang terkandung di dalamnya;
  6. Bintang bersudut lima di atas tunas kelapa mengiaskan Ketuhanan yang Maha Esa sekaligus cita-cita yang tinggi yang dimiliki oleh anggota Gerakan Pramuka;
  7. Tulisan Gerakan Pramuka melambangkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan atau kepanduan di Indonesia.
  8. Titik lima di pangkal padi kapas melambangkan pancasila sebagai dasar dan falsafah hidup bangsa;
Itulah Tanda Pelantikan Gerakan Pramuka mulai dari bentuk, bahan, gambar, cara pemasangannya pada seragam pramuka hingga arti dan kiasan yanag terkandung dalam gambar-gambar di dalamnya. Dengan mengenal seluk beluk tanda pelantikan tersebut semoga makin mempertebal semangat para pramuka dalam melatih dirinya untuk mempersiapkan diri dan ikut serta dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

Jenis-jenis Perkemahan Pramuka


Jenis-jenis Perkemahan Pramuka

Perkemahan pramuka terdiri atas berbagai macam jenis. Jenis perkemahan dalam Gerakan Pramuka ini dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok. Pengelompokkan ini bisa didasarkan pada lamanya waktu perkemahan, tempat penyelenggaraannya, tujuan perkemahan, dan jumlah peserta.

kemah pramuka

Berikut ini berbagai jenis perkemahan pramuka ditinjau dari berbagai hal.

  • Jenis perkemahan berdasarkan waktu pelaksanaan
    Berdasarkan waktu pelaksanaannya, perkemahan dalam Gerakan pramuka terdiri atas :
    1. Perkemahan satu hari; dilaksanakan tanpa bermalam. Kemah jenis ini biasa dilakukan dalam pesta siaga.
    2. Perkemahan dua hari; contohnya adalah Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami) dan Perkemahan Kamis Malam Jumat (Perkaju) 
    3. Perkemahan tiga hari; contohnya adalah Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami)
    4. Perkemahan lebih dari tiga hari
  • Jenis perkemahan berdasarkan tempat pelaksanaannya
    Berdasarkan tempat pelaksanaannya, perkemahan dalam Gerakan Pramuka terdiri atas:
    1. Perkemahan menetap; yaitu perkemahan yang tempatnya tetap sejak perkemahan dimulai hingga selesai.
    2. Perkemahan safari; yaitu perkemahan yang tempatnya berpindah. Biasanya dipadukan dengan kegiatan penjelajahan atau survival.
  • Jenis perkemahan berdasarkan tujuannya
    Berdasarkan tujuannya terdapat beberapa jenis perkemahan yaitu :
    1. Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)
    2. Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan SKU Penggalang Ramu, dll.
    3. Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)
    4. Kemah Rekreasi 
    5. Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting, Jambore Cabang, Jambore Daerah, Jambore Nasional, dan Jambore Asia Pasifik.
    6. Kemah Riset/Penelitian
  • Jenis perkemahan berdasarkan jumlah peserta
    Berdasarkan jumlah peserta yang mengikutinya, perkamahan dapat dikelompokkan dalam:
    1. Perkemahan satu regu penggalang atau sangga penegak
    2. Perkemahan satu Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak, atau Racana Pandega
    3. Perkemahan satu gugusdepan
    4. Perkemahan satu kwartir (Kwartir Ranting, Kwartir Cabang. Kwartir Daerah, Kwartir Nasional)
  • Jenis perkemahan berdasarkan wilayah satuan
    Berdasarkan wilayah satuan perkemahan dapat dikelompokkan menjadi:
    1. Perkemahan tingkat Gugusdepan
    2. Perkemahan tingkat Ranting
    3. Perkemahan tingkat Cabang
    4. Perkemahan tingkat Daerah
    5. Perkemahan tingkat Nasional
    6. Perkemahan tingkat Regional
    7. Perkemahan tingkat Dunia
  • Jenis perkemahan berdasarkan penyelenggara
    Berdasarkan penyelenggaranya terdapat beberapa jenis perkemahan yaitu :
    1. Perkemahan gugusdepan
    2. Perkemahan kwartir
    3. Perkemahan Satuan Karya Pramuka, contoh Perkemahan Perkemahan Bakti Saka Tarunabumi
    4. Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka. Contoh Perkemahan Antar Satuan Karya (Peransaka)
    5. Perkemahan instansi atau badan di luar Gerakan Pramuka

Macam Jenis Pertemuan / Kegiatan Pramuka


Macam Jenis Pertemuan / Kegiatan Pramuka


1. Kegiatan yang Diikuti Oleh Semua Golongan Pramuka

Jenis pertemuan atau kegiatan yang dapat diikuti oleh semua anggota pramuka dari semua golongan baik siaga, penggalang, penegak dan pandega, maupun anggota dewasa antara lain :
  • JOTA (Jamboree on the Air);
    JOTA adalah  pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Para pramuka dari berbagai golongan dapat berkomunikasi, berdiskusi, dan berbagai pengalaman dengan memanfaatkan teknologi radio amatir. Pertemuan ini merupakan acara tahunan yang dilangsungkan di tingkat Nasional, Regional, dan Internasional.
  • JOTI (Jamboree on the Internet);
    JOTI dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan JOTA. Jika JOTA menggunakan fasilitas radio amatir, maka JOTI adalah pertemuan anggota pramuka dengan memanfaatkan media chating internet. Seperti JOTA, JOTI pun merupakan acara tahunan yang dilangsungkan di tingkat Nasional, Regional, dan Internasional.
2. Kegiatan Pramuka Siaga

Kegiatan atau pertemuan yang dikhususkan bagi anggota pramuka siaga adalah :
  • Pesta Siaga;
    Pesta Siaga dalah pertemuan pramuka Siaga dalam bentuk perkemahan besar selama satu hari (tanpa menginap) dengan berbagai  kegiatan seperti: Permainan Bersama (kegiatan keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata, Pentas Seni Budaya, Karnaval, dll.
    Pesta Siaga dapat dilaksanakan di tingkat kordinator desa, kwartir ranting, kwartir cabang, korwil (beberapa kwartir cabang yang berdekatan), dan kwartir daerah.
3. Kegiatan Pramuka Penggalang

Jenis pertemuan atau kegiatan yang dikhususkan untuk anggota pramuka penggalang, antara lain :
  • Jambore;
    Jambore adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Kegiatan dalam jambore bersifat rekreatif, riang gembira, dan penuh persaudaraan. Jambore dilaksanakan secara berjenjang berdasar penyelenggara dan lingkup wilayah pesertanya, yaitu: Jambore Ranting (Jamran), Jambore Cabang (Jamcab), Jambore Daerah (Jamda), Jambore Nasional (Jamnas), Jambore Regional dan Jambore se-Dunia.
    Baca : Daftar Jambore Nasional Pramuka dan Logo
  • Lomba Tingkat (LT);
    Lomba Tingkat (LT) dalah pertemuan pramuka penggalang dalam bentuk perlombaan beregu atau perorangan atas nama regu yang mempertandingkan sejumlah ketrampilan. Lomba tingkat dilaksanakan dalam bentuk perkemahan. Berbeda dengan jambore yang menekankan sifat rekreatif, lomba tingkat lebih berupa perlombaan.
    Lomba Tingkat terdiri atas : 
    • LT I (tingkat Gugusdepan)
    • LT II (tingkat kwartir ranting)
    • LT III (tingkat kwartir cabang)
    • LT IV (tingkat kwartir daerah)
    • LT V (tingkat kwartir nasional)
  • Perkemahan Bakti (PB);
    Perkemahan Bakti (PB) adalah kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka bhakti pada masyarakat yang biasanya berwujud peran serta dalam kegiatan pembangunan.
  • Dian Pinru (Gladian Pemimpin Regu);
    Gladian Pemimpin Regu (Dianpinru) adalah kegiatan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru), dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru), yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan di tingkat gugus depan, kwartir ranting atau kwartir cabang.
  • Forum Penggalang;
    Forum Penggalang adalah pertemuan  Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama. Inti dari kegiatan ini adalah untuk pengenalan demokratisasi dan pembelajaran metode pemecahan masalah sebagai modal bagi para Pramuka Penggalang di masa yang akan datang.
  • Perkemahan;
    Berbagai macam perkemahan yang dilakukan sesuai dengan waktu, peserta, dan tujuannya masing-masing. Tentang perkemahan ini, baca : Jenis Perkemahan Pramuka.
  • Penjelajahan; Penjelajahan adalah pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.
4. Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega

Jenis pertemuan atau kegiatan yang dikhususkan bagi pramuka penegak dan pramuka pandega, antara lain :
  • Raimuna;
    Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.
  • Perkemahan Wirakarya (PW);
    Perkemahan Wirakarya adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. 
  • Gladian Pemimpin Satuan (Dianpinsat);
    Dianpinsat (Penggladian Pimpinan Satuan) adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama (Pradana), Pemimpin Sangga (Pinsa), dan Wakil Pemimpin Sangga (Wapinsa), yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsa diselenggarakan di tingkat gugus depan, kwartir ranting atau kwartir cabang.
  • Peran Saka (Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka);
    Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peran Saka), adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Peran Saka diikuti oleh sedikitnya dua Satuan Karya Pramuka.
  • Musppanitera;
    Musyawarah Pramuka  Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.
  • Ulang Janji;
    Ulang Janji adalah upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14 Agustus dalam rangka Hari Ulang Tahun Pramuka.
  • Pertemuan lain; Pertemuan lain seperti  Sidang Paripurna (Siparcab) Dewan Kerja, Pengembaraan, Latihan  Dasar  Kepemimpinan,  Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (PPDK), Pelantara, Kemah Bakti Saka (Pertika) dll.
5. Kegiatan Pramuka Dewasa

Bagi anggota pramuka dewasa, terdapat beberapa kegiatan atau pertemuan, seperti :
  • Karang Pamitran;
    Karang Pamitran adalah pertemuan bagi pembina pramuka untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan serta meningkatkan pengetahuan pengalaman dan kepemimpinannya. Karang pamitran menjadi wadah silaturahmi bagi pembina pramuka untuk saling bertukar pengalaman, menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam membina pramuka.
  • Kursus Pembina Pramuka;
    Kursus Pembina Pramuka terdiri atas dua tingkatan, yaitu : Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD) dan Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan (KML).
  • Kursus Pelatih Pembina Pramuka; Kursus Pelatih Pembina Pramuka terdiri atas dua tingkat, yaitu : Kursus Pelatih Pembina Pramuka Dasar (KPD) dan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Lanjutan (KPL)
  • Ulang Janji;
  • Musyawarah Gugusdepan (Mugus), Musyawarah Ranting (Musran), Musyawarah Cabang (Muscab), Musyawarah daerah (Musda) dan Musyawarah Nasional (Munas).
Adik-adik dan Kakak-kakak pramuka, itulah berbagai macam jenis pertemuan pramuka sesuai dengan golongan masing-masing.

Gugusdepan Gerakan Pramuka


Gugusdepan Gerakan Pramuka

Gugusdepan atau disingkat gudep adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka dalam penyelenggaraan kepramukaan, serta sebagai wadah pembinaan bagi anggota muda dan anggota dewasa muda. Gugusdepan juga berfungsi sebagai pangkalan bagi peserta didik Gerakan Pramuka.

Yang paling banyak didapati adalah gugusdepan yang berpangkalan di sekolah dan perguruan tinggi. Namun gugusdepan tidak harus didirikan di sekolah. Karena secara umum gugusdepan dibentuk berdasarkan wilayah atau biasa disebut sebagai gudep wilayah. Gudep wilayah ini dapat dibentuk dan berpangkalan (bertempat) di :
  • Lembaga Pendidikan, semisal sekolah, kampus perguruan tinggi, asrama, pesantren, dan tempat ibadah.
  • Kelurahan, desa, dan wilayah rukun warga (RW)
  • Instansi pemerintah dan swasta termasuk komplek perumahan pegawainya
  • Perwakilan RI di luar negeri
Setiap gugusdepan tersebut berkewajiban untuk menerima kaum muda (anak berusia 7-25 tahun) yang bertempat tinggal di sekitar wilayah tersebut sebagai anggota tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Sehingga sebuah gugusdepan, contohkanlah gudep yang berpangkalan di sebuah SMP, wajib menerima anggota sekalipun pramuka tersebut tidak bersekolah di SMP tersebut.

Di samping gugusdepan wilayah, pun terdapat gugusdepan yang mengakomodasi anggota pramuka berkebutuhan khusus. Gugusdepan ini terdiri atas :
  • Gudep Pramuka Luar Biasa; yaitu gugusdepan yang menghimpun anggota pramuka yang berkebutuhan khusus atau penyandang cacat yang mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial .
  • Gudep Terpadu; yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya pramuka penyandang  cacat.
  • Gudep Inklusif; yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial.
musyawarah gugusdepan
Musyawarah Gugusdepan Gerakan Pramuka

Pembentukan gugusdepan di dalam negeri dihimpun, dibina, dan dikendalikan oleh Kwartir Ranting Gerakan Pramuka. Kecuali gudep yang berpangkalan di Perguruan Tinggi yang dihimpun oleh Kwartir Cabang. Sedangkan untuk gudep yang berada di luar negeri di bawah pengendalian Kwartir Nasional.

Ditinjau dari kelengkapan satuannya, gugusdepan dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu gudep lengkap dan gudep tidak lengkap. Gugusdepan lengkap merupakan gudep yang memiliki anggota dari semua golongan pramuka mulai dari pramuka siagapramuka penggalangpramuka penegak, hingga pramuka pandega. Sehingga gudep lengkap akan memiliki satuan yang terdiri atas perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak, hingga racana pandega. Sedangkan gudep tidak lengkap adalah gudep yang hanya memiliki anggota dari satu atau beberapa golongan saja. Sehingga gudep tidak lengkap ini bisa jadi hanya terdiri atas satu atau beberapa satuan semisal hanya memiliki pasukan penggalang, hanya memiliki perindukan siaga dan pasukan penggalang, hanya memiliki ambalan penegak dan sejenisnya.

Keanggotaan dalam gugusdepan harus menerapkan sistem satuan terpisah. Artinya, anggota pramuka putra dan putri harus dihimpun dalam gudep yang terpisah di mana masing-masing gudep berdiri sendiri. Para anggota ini hanya boleh terdaftar dalam satu gugusdepan saja.

Organisasi dan Pimpinan Gudep

Sebagai tanda pengenal, gugusdepan menggunakan nomor. Gudep putra menggunakan nomor ganjil sedangkan gudep putri menggunakan nomor genap. Pemberian nomor gudep ini diatur oleh Kwartir Cabang, kecuali untuk gudep luar negeri yang pengaturannya dilakukan langsung oleh Kwartir Nasional.

Selain menggunakan nomor gugusdepan, sebagai pengenal gudep dapat juga menggunakan nama pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah, nama benda-benda di jagat raya, yang memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya yang dapat memotivasi kehidupan gudepnya.

Struktur organisasi gudep lengkap (berdasarkan lampiran SK Kwarnas Nomor 231 Tahun 2007) adalah sebagai berikut :


Gudep dikelola oleh Pembina Gugusdepan yang terdiri atas Ketua Gudep dan dibantu oleh pembina satuan dan pembantu pembina satuan. Pembina Gugusdepan dipilih dalam musyawarah gugusdepan dari para pembina Pramuka yang ada dalam Gugusdepan yang bersangkutan yang dilaksanakan minimal 3 tahun sekali.  Pembina satuan terdiri atas; pembina siaga, pembina penggalang, pembina penegak dan pembina pandega.

Selain pembina gudep, dalam sebuah gugusdepan juga dibentuk Dewan Kehormatan Gudep, Badan Pemeriksa Keuangan Gudep, dan Majelis Pembimbing Gudep (Mabigus). Dewan Kehormatan  Gugusdepan  merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Pembina  Gudep sebagai badan yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi. Badan Pemeriksa Keuangan Gudep adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gugusdepan  dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gugusdepan. Sedangkan Mabigus adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan finansial, serta konsultasi kepada gudep dengan anggota terdiri dari unsur-unsur orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat.